Skip to main content

Posts

Hewan karnivora sejati. Makan daging melulu, tapi kenapa tidak mengalami penyakit jantung, stroke, ataupun atherosclerosis?

Nampaknya ketika kita mendengar kolesterol, seperti mendengar sesuatu yang berbahaya. “Wah, jangan makan itu, banyak kolesterolnya tuh!”, ungkapan tersebut sering kita dengar, entah dari teman atau orang tua. Pada manusia, kolesterol diidentikkan dengan penyakit-penyakit seperti serangan jantung, stroke, ataupun atherosclerosis . Kolesterol sebenarnya memiliki manfaat untuk tubuh. Ketika di dalam sel, kolesterol memiliki berbagai peranan bergantung pada jenis sel. Kolesterol dapat dimanfaatkan untuk sintesis membran sel, produksi hormon, sintesis asam empedu, dan proses seluler esensial lainnya. Kolesterol adalah molekul prekursor yang krusial bagi biosintesis hormon pada tubuh, salah satunya adalah hormon steroid yang prekursor primernya adalah kolesterol.
Recent posts

Virus Onkolitik: Agen yang Menjanjikan Untuk Terapi Kanker #BreastCancerAwarenessMonth

Kanker atau tumor ganas adalah penyakit dimana beberapa sel tumbuh tak terkendali dan membentuk suatu massa yang tidak ada manfaatnya bagi tubuh. Kanker dapat menyebar, atau menginvasi jaringan sekitar dan melakukan perjalanan ke tempat yang jauh di bagian tubuh lainnya untuk membentuk tumor baru. Penyakit ini merupakan masalah yang sangat serius, karena menurut WHO (2021) penyakit ini merupakan pembunuh nomor dua umat manusia. Salah satu jenis kanker yang umum terjadi adalah kanker payudara. Walaupun penelitian selama beberapa dekade telah dilakukan, kanker payudara masih menjadi masalah kesehatan utama dunia. Kejadian penyakit kanker di Indonesia berada pada urutan ke-8 di Asia, yang secara khusus kanker payudara merupakan kanker yang tersering muncul dengan tingkat kejadian 42,1 per 100.000 penduduk. Secara global, pada tahun 2020 2,3 juta wanita telah didiagnosis mengalami kanker payudara dan 685.000 telah dinyatakan meninggal.      Pengobatan yang umum untuk kanker saat ini ada

Profile Palagan Senopati Sewoyo

Full name:  Palagan Senopati Sewoyo, DVM Position:   Researcher Affiliation :  Udayana University Research Interest:   Biomedical Research, Veterinary Pathology, Veterinary Oncology Research ID:  Google Scholar  ;  ResearchGate  ;  ORCID  ;  Scopus  ;  Publons  ;  Microsoft Academics Contact:  palagansewoyo@student.unud.ac.id

Neoplasma: Invasi dan Metastasis

Neoplasma merupakan abnormalitas pertumbuhan sel baru yang berlebihan. Pertumbuhannya tidak terkendali dan tidak terkoordinasi pada jaringan normal disekitarnya. Susunan jaringan baru yang tumbuh tidak teratur dan tidak memiliki fungsional. Sel ini terus bereplikasi, mengabaikan sepenuhnya regulasi yang mengendalikan pertumbuhan sel normal. Secara umum neoplasma disebut juga dengan tumor. Tumor merupakan pembengkakan atau tonjolan, namun bukan berarti semua tonjolan itu tumor. Istilah tumor dalam ruang lingkup onkologi adalah massa neoplastik yang menyebakan tonjolan pada permukaan tubuh. Sel neoplastik adalah sel yang telah bertransformasi. Penyebabnya adalah adanya mutasi genetik, diperkirakan kerusakan pada DNA merupakan penyebab utama terjadinya neoplasma. Karsinogenesis atau disebut juga onkogenesis merupakan proses produksi kanker yang sifatnya bertahap. Agar sel memulai untuk membelah secara tidak terkontrol, gen-gen yang meregulasi pertumbuhan harus mengalami disregulasi

Perlukah waspada dengan hewan piaraan disaat pandemi Covid-19 ?

Wabah penyakit global atau pandemi Covid-19 memicu kekhawatiran tersendiri bagi pemilik hewan, khususnya pemilik anjing dan kucing. Apalagi terdapat laporan pertama kali bahwa ada anjing yang diuji ‘positif lemah’ terhadap infeksi corona dan mati di Hongkong baru-baru ini. Anjing ini berumur 17 tahun, Pomeranian dimasukkan ke karantina setelah pemiliknya terinfeksi Covid-19. Anjing ini tidak pernah menunjukkan gejala, dan diuji berulang kali selama karantina. Ada total 5 pengujian dari sampel nasal dan oral, dan dilaporkan hasilnya ‘positif lemah’ terhadap Covid-19, namun anjing kemudian diizinkan untuk pulang setelah sampel kemudian hasilnya negatif.  Professor dibidang Kedokteran Hewan Kecil ( Small Animal Medicine ) Universitas California dikutip dari Huffpost mengungkap  Walaupun anjing dari Hongkong tersebut telah menunjukkan hasil ‘positif lemah’ terhadap Covid-19, namun antibodi tidak terdeteksi pada darah anjing, hal tersebut mencerminkan bahwa anjing mungkin tidak

Gangguan Sirkulasi (Haemodynamic Disorders)

Kesehatan dari sel dan jaringan bergantung pada sebuah sirkulasi intact yang membawa oksigen dan menghilangkan zat-zat yang tidak diperlukan. Maka dari itu, yang kurang disadari bahwa kesehatan sel-sel tersebut juga bergantung pada keseimbangan cairan (homeostasis). Bergantung pada spesies, kira-kira 60% dari komposisi tubuh adalah air. Terbagi lagi menjadi cairan intraseluler (40%), cairan ekstraseluler (terdiri dari cairan interstisial 15%, dan cairan plasma 5%). Gangguan pasokan darah atau keseimbangan cairan menyebabkan beberapa gangguan yang paling sering ditemui dalam kedokteran hewan, hiperemia dan kongesti, hemoragi, dan tiga kejadian yang saling terkait: trombosis, emboli, dan infark, edema, dan shock. Gangguan Sirkluasi ( Haemodynamic Disorders ) 1. Hiperemia dan Kongesti Kedua istilah hiperemia dan kongesti mengindikasikan sebuah peningkatan volume darah di pembuluh darah pada beberapa jaringan. Hiperemia merupakan proses aktif yang dihasilkan dari peningkatan al

Intubasi Nasogastrik pada Kuda

Intubasi nasogastrik merupakan prosedur yang esensial dan mungkin dapat menyelamatkan nyawa, yang dilakukan secara rutin pada kasus kolik pada kuda untuk dekompresi lambung dan untuk menyediakan terapi. Intubasi nasogastrik ini merupakan proses medis yang dilakukan dengan memasukkan selang plastik ( nasogastric tube ) melalui hidung, melewati tenggorokan, dan terus masuk sampai lambung. Gambar: Tindakan Intubasi Nasogastrik yang dilakukan oleh drh. Hadi (Dokumentasi Pribadi) Tindakan ini harus dilakukan dengan hati-hati karena lambung kuda hanya memiliki kapasitas maksimum sekitar 8 – 10 L, jika isi lambung tidak dikeluarkan secara sempurna dan pemasukan air atau zat untuk pencucian lambung diberikan secara berlebih, maka dapat mengakibatkan pecahnya lambung dan menimbulkan masalah lain seperti peritonitis dan dapat berujung kematian.  Indikasi dari dilakukannya prosedur ini diantaranya bertujuan untuk mengosongkan lambung, mengambil atau mengeluarkan cairan dari intestinal (