Wabah
penyakit global atau pandemi Covid-19 memicu kekhawatiran tersendiri bagi
pemilik hewan, khususnya pemilik anjing dan kucing. Apalagi terdapat laporan pertama kali bahwa ada anjing yang diuji ‘positif lemah’ terhadap infeksi
corona dan mati di Hongkong baru-baru ini. Anjing ini berumur 17 tahun,
Pomeranian dimasukkan ke karantina setelah pemiliknya terinfeksi Covid-19. Anjing ini tidak pernah menunjukkan gejala, dan diuji berulang kali selama
karantina. Ada total 5 pengujian dari sampel nasal dan oral, dan dilaporkan
hasilnya ‘positif lemah’ terhadap Covid-19, namun anjing kemudian diizinkan
untuk pulang setelah sampel kemudian hasilnya negatif. Professor
dibidang Kedokteran Hewan Kecil (Small Animal Medicine) Universitas California dikutip dari Huffpost mengungkap
Walaupun anjing dari Hongkong tersebut telah menunjukkan hasil ‘positif lemah’ terhadap Covid-19, namun antibodi tidak terdeteksi pada darah anjing, hal tersebut mencerminkan bahwa anjing mungkin tidak terinfeksi.
Anjing tersebut kemudian
mati pada hari Senin, setelah dirilis pada hari weekend. Pemilik hewan
melarang laporan nekropsi, sehingga penyebab kematian tidak diketahui secara
pasti. WHO dan pakar lainnya masih
mengatakan tidak ada bukti yang kuat bahwa hewan kesayangan dapat menyebarkan
infeksi. Ketua Umum Perhimpunan Besar
Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) drh. Muhammad Munawaroh dikutip dari
Kompas mengatakan, hingga saat ini belum ada penelitian bahwa Covid-19 bisa
ditularkan oleh anjing dan kucing. “Coronavirus pada hewan mamalia adalah
Coronavirus alfa, sedangkan pada manusia adalah Coronavirus beta” ungkapnya.
Namun mungkinkah virus ini ditransmisikan melalui rambut mereka? Ya tentu saja virus dapat hidup pada rambut hewan, seperti halnya virus ini hidup pada permukaan lain pada rumah anda. Maka dari itu terapkan sanitasi dan higiene yang baik ketika bermain dengan hewan peliharaan anda, cuci tangan sebelum dan sesudah anda mengelus-ngelus mereka, dan hindari mencium mereka. Perkembangan penelitian sangatlah pesat, dan kita hanya menunggu kepastian dari para peneliti tersebut. “Sebelum mengetahui hal yang pasti, ada baiknya kita mengambil langkah pencegahan”.
Comments
Post a Comment